Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010/2011 untuk SMA/SMK/MA swasta mulai menunjukkan kualitasnya. Di Kota Malang dan Kota Batu, Jawa Timur, tingkat kelulusan siswa di sekolah-sekolah swasta mencapai 100 persen. Sementara itu, jumlah siswa SMA/SMK/MA di sekolah negeri di dua kota itu, yang tidak lulus mencapai 26 siswa.
Walaupun demikian, UN tahun ini tetap menjadi tahun keberuntungan bagi semua sekolah. Karena sudah sesuai dengan target dan nyaris mencapai 100 persen, jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Di Kota Batu misalnya, dari total 1.528 peserta UN SMA/SMK/MA, hanya terdapat 4 siswa saja tidak lulus atau tingkat kelulusannya mencapai 99,73 persen. Rinciannya, dari peserta SMA/SMA sebanyak 697 peserta, hanya 3 siswa tidak lulus. Sementara untuk siswa SMK, dari total 831 peserta UN, hanya seorang siswa yang bernasib sial alias tidak lulus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Zakaria, mengatakan, meskipun gagal memenuhi kelulusan 100 persen, prestasi tahun ini sudah terbilang sangat bagus dibandingkan tahun lalu. Untuk UN tahun ajaran 2009/2010 lalu, jumlah peserta UN SMA/MA/SMK di kota wisata, Kota Batu itu, sebanyak 2.099 siswa peserta UN, sebanyak 463 siswa yang tidak lulus.
"Idealnya, target kami memang 100 persen. Tapi gagal terealisasi. Namun, meski demikian, kita bisa memperbaiki hasil UN tahun sebelumnya yang cukup anjlok," akunya, Senin (16/5/2011).
Terkait hal itu, Zakaria mengimbau kepada para siswa yang lulus untuk tidak merayakannya dengan berkonvoi naik motor secara ugal-ugalan di jalan raya.
"Para orang tua dan guru melarang anak dan siswanya merayakan secara berlebihan, konvoi di jalanan," katanya.
Lebih baik, kata Zakaria, siswa yang lulus, merayakan dengan bersyukur di sekolahnya masing-masing atau di rumahnya sendiri.
"Kalau bisa bajunya diberikan kepada warga miskin yang tidak mampu untuk membeli seragam," sarannya.
Angka ketidaklulusan
Sementara itu, dari total siswa peserta UN sebanyak 14.153 di Kota Malang, terdapat 22 siswa tidak lulus. Dari sebanyak 5.704 siswa SMA/MA, hanya 3 siswa yang tidak lulus.
Sementara siswa SMK, jumlahnya 8.449, sebanyak 19 siswa tidak lulus. Pada UN tahun lalau, di kota pendidikan, Kota Malang, jumlah peserta UN SMA/MA/SMK sebanyak 18.224 siswa, yang tidak lulus sebanyak 2.330 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri Wahyuningtyas mengaku cukup puas dengan tingkat kelulusan tahun ini. Apalagi, dari sepuluh SMA Negeri, hanya ada 1 SMA negeri saja yang siswanya tidak lulus.
"Dari SMAN 1 hingga 10, sebanyak 3 siswa yang tidak lulus. Itu berasal dari SMA Negeri 6. Siswa dari sekolah lainnya, tingkat kelulusannya mencapai 100 persen," kata Wahyuningtyas.
Selain itu, dari siswa SMA/SMK swasta tingkat kelulusannya mencapai 100 persen. Ini menunjukkan kualitas pendidikan di sekolah swasta juga tidak kalah dengan sekolah negeri kualitasnya.
"Sekolah swasta mampu lulus 100 persen, sudah menunjukkan bahwa sekolah swasta terus berbenah diri dan tidak mau kalah dengan negeri. Ini bukti nyata," kata perempuan yang akrab disapa Yuyun itu.
Kota Malang sendiri, aku Yuyun, menargetkan kelulusan siswa untuk tahun ini 100 persen. Namun, meski gagal terealisasi, setidaknya hasil kali yang ada jauh lebih baik dibanding tahun lalu, yang banyak siswa gagal lulus UN.
"Syukurlah, banyak yang lulus," katanya.
Walaupun demikian, UN tahun ini tetap menjadi tahun keberuntungan bagi semua sekolah. Karena sudah sesuai dengan target dan nyaris mencapai 100 persen, jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.
Di Kota Batu misalnya, dari total 1.528 peserta UN SMA/SMK/MA, hanya terdapat 4 siswa saja tidak lulus atau tingkat kelulusannya mencapai 99,73 persen. Rinciannya, dari peserta SMA/SMA sebanyak 697 peserta, hanya 3 siswa tidak lulus. Sementara untuk siswa SMK, dari total 831 peserta UN, hanya seorang siswa yang bernasib sial alias tidak lulus.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Batu, Zakaria, mengatakan, meskipun gagal memenuhi kelulusan 100 persen, prestasi tahun ini sudah terbilang sangat bagus dibandingkan tahun lalu. Untuk UN tahun ajaran 2009/2010 lalu, jumlah peserta UN SMA/MA/SMK di kota wisata, Kota Batu itu, sebanyak 2.099 siswa peserta UN, sebanyak 463 siswa yang tidak lulus.
"Idealnya, target kami memang 100 persen. Tapi gagal terealisasi. Namun, meski demikian, kita bisa memperbaiki hasil UN tahun sebelumnya yang cukup anjlok," akunya, Senin (16/5/2011).
Terkait hal itu, Zakaria mengimbau kepada para siswa yang lulus untuk tidak merayakannya dengan berkonvoi naik motor secara ugal-ugalan di jalan raya.
"Para orang tua dan guru melarang anak dan siswanya merayakan secara berlebihan, konvoi di jalanan," katanya.
Lebih baik, kata Zakaria, siswa yang lulus, merayakan dengan bersyukur di sekolahnya masing-masing atau di rumahnya sendiri.
"Kalau bisa bajunya diberikan kepada warga miskin yang tidak mampu untuk membeli seragam," sarannya.
Angka ketidaklulusan
Sementara itu, dari total siswa peserta UN sebanyak 14.153 di Kota Malang, terdapat 22 siswa tidak lulus. Dari sebanyak 5.704 siswa SMA/MA, hanya 3 siswa yang tidak lulus.
Sementara siswa SMK, jumlahnya 8.449, sebanyak 19 siswa tidak lulus. Pada UN tahun lalau, di kota pendidikan, Kota Malang, jumlah peserta UN SMA/MA/SMK sebanyak 18.224 siswa, yang tidak lulus sebanyak 2.330 siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Sri Wahyuningtyas mengaku cukup puas dengan tingkat kelulusan tahun ini. Apalagi, dari sepuluh SMA Negeri, hanya ada 1 SMA negeri saja yang siswanya tidak lulus.
"Dari SMAN 1 hingga 10, sebanyak 3 siswa yang tidak lulus. Itu berasal dari SMA Negeri 6. Siswa dari sekolah lainnya, tingkat kelulusannya mencapai 100 persen," kata Wahyuningtyas.
Selain itu, dari siswa SMA/SMK swasta tingkat kelulusannya mencapai 100 persen. Ini menunjukkan kualitas pendidikan di sekolah swasta juga tidak kalah dengan sekolah negeri kualitasnya.
"Sekolah swasta mampu lulus 100 persen, sudah menunjukkan bahwa sekolah swasta terus berbenah diri dan tidak mau kalah dengan negeri. Ini bukti nyata," kata perempuan yang akrab disapa Yuyun itu.
Kota Malang sendiri, aku Yuyun, menargetkan kelulusan siswa untuk tahun ini 100 persen. Namun, meski gagal terealisasi, setidaknya hasil kali yang ada jauh lebih baik dibanding tahun lalu, yang banyak siswa gagal lulus UN.
"Syukurlah, banyak yang lulus," katanya.
0 comments
Post a Comment