Showing posts with label Pengumuman UN. Show all posts
Showing posts with label Pengumuman UN. Show all posts

| 0 comments ]

Suasana pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs di Bali penuh nuansa religius, karena setiap sekolah di seluruh Bali menyelenggarakan doa bersama di Pura sekolah, khususnya bagi siswa yang beragama Hindu.

Doa bersama tersebut bertujuan untuk mempersiapkan mental siswa sebelum menerima hasil ujian nasional (UN. Diharapkan dengan didahului doa bersama it para siswa nantinya tidak meluapkan emosi berlebihan saat diumumkan hasil kelulusan.

"Kami menghimbau suasana pembagian religius agar kegembiraan tidak dirayakan secara berlebihan," ujar Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Bali, I Wayan Suasta. "Kami harap siswa yang lulus dapat menjaga perasaan siswa yang tidak lulus," tambahnya.

Di Bali tingkat kelulusan tahun ini merosot dibandingkan tahun lalu. Dari 55.181 peserta yang mengikuti UN, jumlah yang tidak lulus mencapai 774 siswa atau 1,40 persen. Sementara tahun lalu, dari 52.067 yang tidak lulus hanya 214 siswa atau 0,41 persen.
Read More...

| 0 comments ]

Kelulusan peserta Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Ajaran 2010/2011 mencapai 99,22 persen atau dari sebanyak 1.461.941 peserta UN SMA/MA jumlah peserta yang lulus sebanyak 1.450.498, sedangkan peserta yang tidak lulus 11.443 peserta atau 0,78 persen.

"Dibandingkan angka kelulusan tahun 2009/2010 ada kenaikan jumlah kelulusan. Angka kelulusan UN tahun lalu gabungan ujian utama dan ujian ulang sebanyak 99,04 persen," kata Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat menyampaikan data hasil kelulusan UN dan distribusinya di Jakarta, Jumat.

Mendiknas menyebutkan data awal yang mendaftar 1.476.575 peserta, tetapi dalam perjalanan, sekolah yang memasukkan nilai sekolah sebanyak 1.467.058 atau 99,36 persen.

"Ada sebanyak 9.517 siswa atau 0,64 persen yang tidak dimasukkan nilai sekolahnya. Hal ini karena bisa jadi di tengah jalan ada yang drop out atau bekerja," katanya saat memberikan keterangan pers di Kemdiknas.

Mendiknas lebih lanjut menyatakan dari sebanyak 1.467.058 siswa yang tidak mengikuti UN sebanyak 5.117 siswa. Provinsi yang paling banyak tidak lulus dari sisi prosentase adalah Nusa Tenggara Timur (NTT), sedangkan paling banyak lulus adalah Bali.

Mohammad Nuh menyatakan terdapat sebanyak 14.131 sekolah yang siswanya 100 persen lulus dan lima sekolah yang semua siswanya tidak lulus dengan jumlah 147 siswa. Sekolah yang kelulusannya nol persen yaitu di DKI Jakarta ada tujuh siswa; Simeulue, Nanggroe Aceh Darussalam 26 siswa; Jambi dua siswa; Kian Darat Maluku 48 siswa; dan Urei Fasei Papua 64 siswa.

Sementara jumlah kelulusan peserta UN SMK mencapai 99,51 persen. Dari total 8.074 sekolah negeri dan swasta dan 942.698 peserta, dinyatakan lulus 938.043 peserta. Sekolah yang angka kelulusannya 100 persen sebanyak 768.854 siswa (81,48 persen).

"Di SMK tidak ada sekolah yang kelulusannya nol persen," kata Menteri Nuh.

Ia lebih lanjut mengatakan hasil UN tahun 2011 disamping untuk menentukan kelulusan, juga akan digunakan untuk pemetaan. Ia mencontohkan lima sekolah yang 100 persen siswanya tidak lulus dapat langsung dipetakan.

"Tujuannya untuk perbaikan, seperti tahun lalu kami melakukan intervensi di Nusa Tenggara Timur. Target berikutnya dipakai untuk masuk ke perguruan tinggi," ujarnya.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Aman Wirakartakusumah mengatakan kebijakan untuk menggunakan hasil UN untuk masuk ke perguruan tinggi adalah tepat.

"Di Amerika sejak tiga tahun lalu telah memulai untuk melaksanakan standar tes di semua negara bagian. Kita yakinkan para rektor dengan nilai UN yang dicapai agar mahasiswa bisa diterima langsung di perguruan tinggi," ujarnya.

Pelaksanaan UN tahun 2011 mengalami perubahan pada syarat kelulusan dimana nilai akhir penentu kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, ditetapkan dengan menggabungkan nilai mata pelajaran ujian nasional (UN) dengan nilai sekolah.

Nilai akhir adalah pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen nilai sekolah yang digunakan pada UN Tahun Pelajaran 2010/2011. Nilai sekolah adalah gabungan nilai ujian sekolah ditambah nilai rapor semester 1-4.

Formula tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) selaku penyelenggara UN dan atas rekomendasi Dewan Perwakilan Rakyat.
Read More...

| 0 comments ]

Pengumuman hasil ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs/SMPLB tahun 2011 diumukan pada 4 Juni 2011. Sebelumnya, pengumuman UN ini rencana akan dilaksanakan pada 28 Mei 2011. Prosedur pengumuman hasil UN itu sama seperti kelulusan tingkat SMA/MA/SMK/SMALB. Pengumuman juga dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB di masing-masing sekolah. Kemudian setiap peserta UN akan dibagikan amplop yang berisikan surat yang menyatalan lulus atau tidaknya siswa tersebut. "Untuk hasil UN sama kita lakukan seperti kelulusan SMA beberapa waktu lalu.


Peserta UN bisa dinyatakan lulus, apabila nilai memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dasar yang diperoleh dari gabungan nilai ujian semester dan nilai rata-rata rapor pada semester 1,2,3,4 dan 5.

Nilai pada ujian akhir yang diambil dengan pembobotan 60 persen dan 40 persen untuk nilai rata-rata rapor. Kemudian dari pengambungan nilai tersebut maka diambil 40 persen selanjutnya ditambahkan dengan nilai hasil UN sebesar 60 persen. Jadi nilai untuk menentukan kelulusan hasil UN juga diambil dari rata-rata rapor tidak hanya hasil ujian akkhir saja.

Rp 500 Ribu Setiap Nilai UN Angka 10

Tahun ini SMPN 5 Tanjungpinang benar-benar panen prestasi ujian akhir nasional (UAN). Bagaimana tidak, setelah siswa sekolah itu Reza Trianto membukukan nilai terbaik se-Kepulauan Riau, sekolah tersebut juga menduduki peringkat pertama UAN di Tanjungpinang.

Selain Reza, dua siswa lainnya juga masuk jajaran 10 besar se-Kepri. Yaitu Steven di urutan tiga dengan nilai 38,20 dan Silvi Eka Putri di urutan ketujuh, dengan nilai 38,00. Tak hanya itu saja, 11 siswa dari sekolah itu berhasil meraih nilai 10 dari total 29 siswa se-Tanjungpinang yang meraih nilai sempurna.

Reza mendapat nilai 10 untuk pelajaran matematika, sedangkan sisanya 10 siswa meraih nilai sempurna pada pelajaran Bahasa Inggris. Irmalinda, Kepala SMPN 5 Tanjungpinang mengaku tidak terlalu surprise dengan prestasi siswanya yang meraih nilai 10.

“Malah kami target yang dapat nilai 10 itu 20 orang,” ujar Irmalinda, Sabtu (4/6). Tak hanya itu saja prestasi sekolah tersebut, SMPN 5 juga meraih peringkat tertinggi di Tanjungpinang. Dengan rata-rata jumlah nilai siswa 32,52.

Disamping itu, delapan siswanya juga masuk jajaran 10 besar di Kota Tanjungpinang. Prestasi tersebut ternyata tak mengagetkan para guru. Karena delapan siswa tersebut adalah tutor sebaya, yang sehari-hari juga turut memberikan materi di depan kelas layaknya guru.

Tutor sebaya ini tidak hanya memiliki kemampuan di atas rata-rata temannya di sekolah, mereka juga mengikuti pelatihan selama dua bulan. “Jadi kami sudah punya program dan jadwal. Misalnya kalau dalam seminggu ada tiga jam pelajaran matematika, satu jam diajarkan oleh tutor sebaya ini,” sebut Irmalinda.

Program tutor sebaya tersebut dipandang lebih efektif, karena siswa tak segan bertanya dengan teman sebaya. Mereka tak ragu bertanya lebih detail lagi. Disamping itu mereka tetap bisa saling berkirim pesan singkat, bila ada pertanyaan yang tak dimengerti.

Waktu juga lebih efektif. Karena disaat istirahat, siswa bisa saling bertanya. Begitu juga disaat guru sedang ada kesibukan lain, tutor sebaya bisa mengambil peran menjadi guru di depan kelas. “Kami juga memberikan uang lelah, lumayan untuk tambah uang jajan. Mereka dikasih Rp 30 ribu untuk satu jam pelajaran,” terang Irmalinda.

Akhirnya, para siswa yang berprestasi dan mendapat nilai 10 tersebut juga akan mendapatkan reward dari sekolah. “Ada juga lah. Mungkin tak sebesar dari wali kota, tapi adalah,” ujar Irmalinda. Sebelumnya Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan sudah berjanji akan memberikan reward bagi siswa yang berprestasi pada UAN kali ini. “Jumlahnya sama kayak tahun lalu, Rp 500 ribu untuk yang dapat nilai 10,” sebut Tatik.

Bali Raih Nilai UN SMP Tertinggi

Provinsi Bali berhasil meraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi tingkat SMP/MTs. Nilai rata-rata UN SMP/MTs Provinsi Bali mencapai 8,11. Sebelumnya, di tingkat SMA/sederajat, SMAN 1 Denpasar, Bali, menduduki posisi keenam nasional dengan nilai rata-rata 9.34.

Posisi kedua diduduki Sumatera Utara dengan nilai rata UN 8,04 dan ketiga adalah Jawa Timur dengan nilai rata-rata 7,86. Sementara dengan nilai rata-rata 6,71, Provinsi Kalimantan Barat menempati posisi sebagai daerah dengan nilai rata-rata UN terendah.

SMP Terbuka dan PGRI 100 Persen Tak Lulus

Dalam pengumuman kelulusan Ujian Nasional 2011 tingkat SMP, terdapat dua SMP di Jawa Timur yang siswanya tidak lulus 100 persen karena jumlah siswa di sekolah itu hanya enam orang dan sembilan orang.

Kedua sekolah yang tidak lulus 100 persen adalah SMP Terbuka Sumenep yang siswanya hanya enam orang dan SMP PGRI Kedawen, Bojonegoro, yang siswanya hanya sembilan orang. Demikian seperti diterangkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun di Surabaya, Kamis (2/6/2011).

Jabar Peringkat Pertama Kelulusan SMP/MT

Provinsi Jawa Barat berada di peringkat pertama nasional dalam hal persentase kelulusan siswa dalam ujian nasional tingkat SMP/MTs 2011 ini. Pengumuman kelulusan disampaikan lewat surat ke alamat rumah siswa pada hari ini.

Ada kenaikan persentase kelulusan siswa SMP/MTs pada ujian nasional tahun ini dibandingkan tahun lalu. Saat ini, sebanyak 99,96 persen, atau 651.245 siswa lulus ujian. Tahun lalu, tingkat kelulusannya 99,95 persen.

Jumlah peserta ujian nasional tingkat SMP/MTs di Jawa Barat pada tahun ini adalah 651.534 peserta. Sebanyak 289 siswa di antaranya tidak lulus. Sedangkan tahun lalu, jumlah pesertanya 636.521 siswa, 350 di antaranya gagal.

Selain ada peningkatan jumlah kelulusan siswa, nilai rata-rata ujian pada tahun ini juga naik 0,47. Tahun lalu, nilai rata-rata ujian nasional adalah 29,34, sedangkan tahun ini menjadi 29,81.
Read More...

| 0 comments ]

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Oji Mahroji menegaskan, sekolah dilarang mengumumkan hasil Ujian Nasional (UN) 2011 SMA/SMK/MA, Senin (16/5).

Hasil kelulusan akan dikirimkan ke alamat masing-masing siswa melalui pos. Hal ini, kata Oji, untuk menghindari siswa yang berkumpul di sekolah yang kemudian bisa memicu konvoi kendaraan bermotor dan coret-coret seragam.

"Besok (Senin 16/5) kan libur, jadi sebaiknya siswa di rumah saja menunggu surat kelulusan yang dikirimkan lewat pos. Dinas Pendidikan Kota Bandung sudah meminta kepada semua SMA/SMK/MA untuk mengawasi siswanya dan tidak mengumumkan kelulusan di sekolah," kata Oji, Minggu (15/5).

Untuk yang belum lulus, kata Oji, bisa memilih dua alternatif, yaitu mengukuti ujian paket C atau mengulang tahun depan. Dinas Pendidikan Kota Bandung menyerahkan sepenuhnya kepada siswa , tidak ada anjuran untuk mengikuti paket atau mengulang tahun depan. Itu hak siswa sepenuhnya untuk memilih.

Jika siswa memilih untuk mengikuti paket C bisa daftar pada Juni ini untuk ikut ujian paket C pada Oktober mendatang. “Juni ada ujian, tapi tidak akan kekejar, karena pendaftarannya sudah selesai,” ujar Oji.
Read More...