| 0 comments ]

Kementerian Pendidikan Nasional / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdiknas / Kemendikbud) bertekad mempertahankan formulasi Ujian Nasional (UN) 2011 untuk pelaksanaan UN 2012. Formula lama yakni 60 persen nilai dari UN dan 40 persen nilai dari ujian sekolah.

Formulasi UN akan tetap, karena persentasi 40 persen untuk ujian sekolah itu sudah menunjukkan adanya keseimbangan dalam peran sekolah, dijelaskan persentasi 40 persen untuk ujian sekolah sudah menunjukkan peran sekolah. Kalau peran sekolah sudah semakin bagus, maka tinggal persentasi 60 persen untuk pemerintah yang akan menjadi sarana pemetaan kualitas sekolah. Jadi, UN akan bermanfaat untuk sekolah dan juga pemerintah.

Bagi sekolah, UN akan menjadi acuan untuk menunjukkan prestasi pembelajaran. Sedangkan UN bagi pemerintah akan menjadi acuan untuk perbaikan kualitas sekolah terkait sarana prasarana, sumber daya manusia, dan sejenisnya. Kelihatannya bukan formulasi yang perlu dibenahi dari UN, tapi distribusi soal UN yang perlu dikawal ketat untuk mengurangi kebocoran dari pelaksanaan UN.

Nah kalaulah Formulasi UN tidak berubah maka Rumus Kelulusan UN 2012 : Rumus yang ditawarkan pemerintah untuk nilai gabungan = (0,6 x nilai UN) + (0,4 x nilai sekolah). Nilai sekolah dihitung dari nilai rata-rata ujian sekolah dan nilai rapor semester 3-5 untuk tiap mata pelajaran UN. Padahal kalau kita amati pembahasannya tidaklah sesingkat itu, bagaimana proses penghitungannya pun harus diberi contoh.

Kami mencoba untuk membahas secara lengkap Kemungkinan Rumus Kelulusan UN 2012 yang diterapkan.

Ketentuan Pemerintah

Pemerintah menawarkan sistem kelulusan dengan pembagian hasil ujian nasional (UN) 60 % ditambah ujian akhir sekolah (UAS) 40 %. Hal itu dikarenakan UN dan UAS masih dilakukan pada tahap akhir pembelajaran sehingga pada akhirnya UN akan tetap menjadi penentu kelulusan. Pendapat kami ini belumlah signifikan untuk melakukan perubahan terhadap sistem kelulusan. Apabila kita mau mempertahankan UN, maka untuk menentukan kelulusan peserta didik tidak hanya digabungkan dengan nilai akhir UAS tetapi digabung dengan nilai semester 3, 4, 5 dan 6/UAS lalu ditambahkan dengan UN. Dengan cara itu, hasil rata-rata setelah dibagi 5 menjadi sama dengan 5 atau 5,5 atau 6,00.

Rumus penghitungan tersebut sederhana, yaitu nilai semeter 3+4+5+6/UAS + UN = 5 atau 5,5 atau 6,0. Cara itu cukup adil karena telah mengikut sertakan nilai semester 3 sampai 6.


Contoh Penghitungan Rumus Kelulusan UN

Kami memberikan contoh penghitungan rumus kelulusan Ujian Nasional 2008 untuk SMP sebagai berikut:

Seperti yang telah kita ketahui bahwa syarat kelulusan UN SMP Tahun 2008 adalah:

1. Rata rata untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan yaitu Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan IPA minimal adalah 5,25 dengan tidak ada nilai dibawah 4,25
2. Boleh ada nilai minimal 4 untuk satu mata pelajaran sedangkan 3 mata pelajaran yang lain minimal harus 6.

Berdasarkan syarat kelulusan tersebut maka rumus dengan mengunakan Microsoft Excel adalah sebagai berikut:

=IF(OR(AND((E3+F3+G3+H3)/4>=5.25,E3>=4.25,F3>=4.25,G3>=4.25,H3>=4.25),AND (E3>=4,F3>=6,G3>=6,H3>=6),AND(E3>=6,F3>=4,G3>=6,H3>=6),AND E3>=6,F3>=6,G3>=4,H3>=6),AND(E3>=6,F3>=6,G3>=6,H3>=4)),"L","TL")

Rumus diatas terletak (ditulis) pada kolom K baris ke-3 (K3), tanda koma (,) atau titik koma (;) sebagai separator menyesuaikan Microsoft Excel yang digunakan, kolom A untuk nomor urut, kolom B untuk nomor tes, kolom C untuk Nama Siswa, kolom D untuk Kelas, kolom E untuk Nilai Bahasa Indonesia, F untuk nilai Matematika, kolom G untuk nilai Bahasa Inggris, kolom H untuk nilai IPA, kolom I untuk rata-rata dan Kolom J untuk Jumlah, agar lebih jelas mana letak kolomnya dan lain sebagainya silahkan klik link gambar berikut:

Rumus ini tidak mutlak karena bisa saja anda mengggunakan rumus yang lebih pendek atau lebih panjang asalkan dengan logika yang sama sehingga dihasilkan Lulus (L) atau tidak Lulus (TL) yang sama pula. Demikian semoga dapat bermanfaat buat para pengunjung semuanya, Amin!.
Read More...

| 0 comments ]

Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tidak akan mengubah formulasi Ujian Nasional (UN) 2012. Formula lama yakni 60 persen nilai dari UN dan 40 persen nilai dari ujian sekolah.

"Formulasi UN akan tetap, karena persentasi 40 persen untuk ujian sekolah itu sudah menunjukkan adanya keseimbangan dalam peran sekolah," kata Staf Khusus Mendiknas, Sukemi di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (16/10). Sukemi ditemui di sela-sela penjurian Pagelaran Mahasiswa Nasional untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi ke-4 (GemasTIK-4) di Grha ITS.

Ia menjelaskan persentasi 40 persen untuk ujian sekolah sudah menunjukkan peran sekolah. "Kalau peran sekolah sudah semakin bagus, maka tinggal persentasi 60 persen untuk pemerintah yang akan menjadi sarana pemetaan kualitas sekolah. Jadi, UN akan bermanfaat untuk sekolah dan juga pemerintah," katanya.

Bagi sekolah, UN akan menjadi acuan untuk menunjukkan prestasi pembelajaran. Sedangkan UN bagi pemerintah akan menjadi acuan untuk perbaikan kualitas sekolah terkait sarana prasarana, sumber daya manusia, dan sejenisnya. "Agaknya bukan formulasi yang perlu dibenahi dari UN, tapi distribusi soal UN yang perlu dikawal ketat untuk mengurangi kebocoran dari pelaksanaan UN," kata Sukemi yang juga alumni ITS Surabaya itu.

Sementara itu Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal mengharapkan semua pihak tak menjadikan pelaksanaan ujian nasional sebagai sebuah persoalan yang harus dibesar-besarkan.

"Kita harus menjadikan UN sama dengan ujian setiap akhir tahun ajaran di sekolah-sekolah, dan tidak sebagai hiruk pikuk dalam dunia pendidikan," katanya disela-sela membuka seminar pendidikan dan rapat kerja Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh di Banda Aceh, Sabtu (15/10).
Read More...

| 0 comments ]

Belajar saja ternyata kali ini tidak cukup untuk menghadapi ujian nasional. Bagi siswa di SMA Muhammadiyah 2 Pucang, Surabaya, Jawa Timur, mereka masih harus menambah persiapan lainnya, yakni terapi menghilangkan rasa takut. Memang, ujian nasional bagi sebagian siswa merupakan momen yang sangat menegangkan.

Hal itu tidak terlepas dari keharusan lulus yang membuat berbagai rasa, seperti takut dan stres bercampur-aduk. Apalagi setelah sebelumnya para siswa mati-matian belajar materi yang akan diujikan.

Siswa SMA Muhamadyah 2 Pucang punya cara lain untuk mengatasi rasa takut itu. Bekerja sama dengan sebuah lembaga psikologi, siswa yang akan menghadapi ujian nasional mengikuti terapi rasa takut.

Terapi ini diawali dengan pemaparan kiat-kiat menghilangkan rasa takut. Selanjutnya, setiap siswa menerima terapi khusus selama hampir satu jam, di antaranya dengan memijat 18 titik tubuh, seperti kepala, dada, tangan dan kaki.

Selama diterapi, siswa diminta untuk berdoa sambil menghilangkan rasa takut menghadapi ujian nasional. Dengan terapi ini, pihak sekolah berharap anak didik mereka lebih siap menghadapi unjian nasional nanti. Jadi, tidak ada salahnya bagi Anda yang akan menghadapi ujian nasional untuk mencoba terapi ini. Selamat mencoba!
Read More...

| 0 comments ]

Penentuan kelulusan ujian nasional 2012 tampaknya tidak akan berbeda dengan sistem yang digunakan pada UN tahun 2011, yakni tetap akan menggunakan sistem penilaian terpadu. Tegasnya Penentuan Kelulusan Ujian Nasional tidak hanya bertumpu pada nilai UN semata tetapi juga nilai ujian akhir sekolah (UAS). Antara nilai UN dan UAS itu dipadu dan itu akan menjadi penentuan kelulusan UN (Ujian Nasional)

Skor nilai UN 0,60 persen, sedangkan UAS 0,40 persen. UAS, juga merupakan perpaduan nilai antara ujian semester, mulai semester 3, 4 dan semester 5. Nilai semester dan UAS ini dipadukan dengan nilai angka 0,40 persen.

Sistem kelulusan UN seperti ini mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional. Dari sisi kelulusan siswa, sistem kelulusan dan teknik pelaksanaan UN yang baru ini lebih mudah sebab siswa masih diberi kesempatan melakukan perbaikan nilai pada UAS dan nilai harian atau nilai semester.

Kalau standar nilai kelulusan yang ditetapkan Mendiknas pada UN kali ini sama dengan UN 2010 yakni 5,5.

Selain sistem penentuan nilai, perbedaan UN 2011/2012 juga terdapat pada sistem pelaksanaan. Pada UN 2011/2012 ini pelaksanaannya hanya satu kali dan tidak ada ujian ulangan sebagaimana pelaksanaan UN sebelumnya.

Yang ada hanya ujian susulan dan ini khusus bagi siswa yang berhalangan hadir pada pelaksanaan ujian utama karena sakit.

Pelaksanaan UN 2012 secara nasional belum ada jadwalnya kapan digelarnya. Kalau mengacu pada UN 2012 dimungkinkan dijadwalkan bulan April/Mei. Ujian Nasional 2011 sebagaimana kita ketahui digelar pada tanggal 18 hingga 21 April 2011 untuk tingkat SMA dan sederajat, SMP pada tanggal 25 hingga 29 April, sedangkan ujian untuk SD pada tanggal 9 hingga 11 Mei 2011.

Read More...