Ujian Nasional menjadi ajang adu strategi bagi pihak sekolah, bagaimana kiat para guru agar siswanya bukan hanya lulus tapi bisa mengerjakan soal UN yang dianggap sulit dari soal Try out.
Salah satu sekolah yang sudah menerapkan langkah strategi bagi siswanya seperti yang dilakukan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batam, pihak sekolah sengaja mengurangi jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) agar lebih konsentrasi saat belajar.
Kepala sekolah MAN Batam, Dra Dahniarti MSi, mengatakan, khusus siswanya Kelas XII (dulu Kelas III) jumlah dalam ruangan kelas dikurangi. Saat di Kelas II, siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 59 orang dibagi dalam dua kelas saja.
"Setelah Kelas XII, kita bagi menjadi tiga kelas masing-masing 20, 20 dan 19 orang. Sedangkan jurusan IPA tetap satu kelas karena jumlahnya hanya 27 orang saja," ujarnya.
Tujuannya, agar siswa bisa belajar lebih efektif dan konsentrasi. Guru yang mengajar juga bisa lebih fokus saat mendidik, melakukan diskusi dan pembinaan lainnya. Sudah tentu lebih mudah mendidik siswa dengan jumlah sedikit seperti itu.
Wakil Kepala Sekolah MAN Batam bagian Kurikulum, Mulianto SAg,
menambahkan,setelah jumlah siswa dikurangi dalam setiap kelas, nilai mereka juga naik. Hal itu bisa dilihat dari nilai rata-rata jika semester dibandingkan saat mereka masih Kelas XI (Kelas II).
"Program ini memang bagus. Makanya kami sebut kelas istimewa. Guru-guru kelas dan bidang studi juga merasa lebih mudah mengajari mereka. Kita yakin, program ini akan mendongkrak nilai UN nanti," ujarnya.
Nurlailis, Wakil Kepala Sekolah bagian Humas, menjelaskan, selain program kelas istimewa tersebut, mereka juga sudah melakukan pemantapan kepada siswa Kelas XII sejak setahun lalu. Artinya, pemantapan dilakukan ketika siswa baru duduk di Kelas XII.
Biasanya, pemantapan yang mereka lakukan sama seperti sekolah lainnya yakni penambahan jam mata pelajaran khusus mata bidang studi yang di UN kan.
Pemantapan ini dilakukan saat siswa sudah pulang sekolah selama dua hingga tiga jam.Siswa juga megikuti try out selama tiga kali. Hasilnya cukup memuaskan. Try out pertama lulus 75 persen, try out kedua lulus 80 persen dan try out ketiga lulus
85 persen. Jumlah ini meningkat dari tahun 2010 lalu, di mana rata-rata
kelulusan siswa hanya 50 persen saat try out pertama.
Mereka yakin, siswanya Kelas XII sebanyak 88 orang yang akan ukit UN bisa lulus 100 tahun 2011 ini. Sebab, di tahun 2010 lalu hanya satu orang saja siswanya yang tak lulus."Harapan kita memang harus bisa lulus 100 persen. Karena berbagai program sudah kita lakukan," tutur Dahniarti.
Rata-rata pihak sekolah yakin tingkat kelulusan siswanya akan tinggi tahun ini. Sebab, sangat terbantu dengan adanya program penambahan nilai semester IV-V-VI dalam penentuan nilai siswa plus hasil nilai UN. Di mana nilai UN berbobot 60 persen dan nilai semester berbobot 40 persen. Bisa dipastikan, rata-rata nilai semester siswa 6,7,8,9 bahkan ada yang nilai 10.
Salah satu sekolah yang sudah menerapkan langkah strategi bagi siswanya seperti yang dilakukan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Batam, pihak sekolah sengaja mengurangi jumlah siswa per rombongan belajar (rombel) agar lebih konsentrasi saat belajar.
Kepala sekolah MAN Batam, Dra Dahniarti MSi, mengatakan, khusus siswanya Kelas XII (dulu Kelas III) jumlah dalam ruangan kelas dikurangi. Saat di Kelas II, siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebanyak 59 orang dibagi dalam dua kelas saja.
"Setelah Kelas XII, kita bagi menjadi tiga kelas masing-masing 20, 20 dan 19 orang. Sedangkan jurusan IPA tetap satu kelas karena jumlahnya hanya 27 orang saja," ujarnya.
Tujuannya, agar siswa bisa belajar lebih efektif dan konsentrasi. Guru yang mengajar juga bisa lebih fokus saat mendidik, melakukan diskusi dan pembinaan lainnya. Sudah tentu lebih mudah mendidik siswa dengan jumlah sedikit seperti itu.
Wakil Kepala Sekolah MAN Batam bagian Kurikulum, Mulianto SAg,
menambahkan,setelah jumlah siswa dikurangi dalam setiap kelas, nilai mereka juga naik. Hal itu bisa dilihat dari nilai rata-rata jika semester dibandingkan saat mereka masih Kelas XI (Kelas II).
"Program ini memang bagus. Makanya kami sebut kelas istimewa. Guru-guru kelas dan bidang studi juga merasa lebih mudah mengajari mereka. Kita yakin, program ini akan mendongkrak nilai UN nanti," ujarnya.
Nurlailis, Wakil Kepala Sekolah bagian Humas, menjelaskan, selain program kelas istimewa tersebut, mereka juga sudah melakukan pemantapan kepada siswa Kelas XII sejak setahun lalu. Artinya, pemantapan dilakukan ketika siswa baru duduk di Kelas XII.
Biasanya, pemantapan yang mereka lakukan sama seperti sekolah lainnya yakni penambahan jam mata pelajaran khusus mata bidang studi yang di UN kan.
Pemantapan ini dilakukan saat siswa sudah pulang sekolah selama dua hingga tiga jam.Siswa juga megikuti try out selama tiga kali. Hasilnya cukup memuaskan. Try out pertama lulus 75 persen, try out kedua lulus 80 persen dan try out ketiga lulus
85 persen. Jumlah ini meningkat dari tahun 2010 lalu, di mana rata-rata
kelulusan siswa hanya 50 persen saat try out pertama.
Mereka yakin, siswanya Kelas XII sebanyak 88 orang yang akan ukit UN bisa lulus 100 tahun 2011 ini. Sebab, di tahun 2010 lalu hanya satu orang saja siswanya yang tak lulus."Harapan kita memang harus bisa lulus 100 persen. Karena berbagai program sudah kita lakukan," tutur Dahniarti.
Rata-rata pihak sekolah yakin tingkat kelulusan siswanya akan tinggi tahun ini. Sebab, sangat terbantu dengan adanya program penambahan nilai semester IV-V-VI dalam penentuan nilai siswa plus hasil nilai UN. Di mana nilai UN berbobot 60 persen dan nilai semester berbobot 40 persen. Bisa dipastikan, rata-rata nilai semester siswa 6,7,8,9 bahkan ada yang nilai 10.
0 comments
Post a Comment