Pengumuman hasil ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs/SMPLB tahun 2011 diumukan pada 4 Juni 2011. Sebelumnya, pengumuman UN ini rencana akan dilaksanakan pada 28 Mei 2011. Prosedur pengumuman hasil UN itu sama seperti kelulusan tingkat SMA/MA/SMK/SMALB. Pengumuman juga dilaksanakan pada pukul 16.00 WIB di masing-masing sekolah. Kemudian setiap peserta UN akan dibagikan amplop yang berisikan surat yang menyatalan lulus atau tidaknya siswa tersebut. "Untuk hasil UN sama kita lakukan seperti kelulusan SMA beberapa waktu lalu.
Peserta UN bisa dinyatakan lulus, apabila nilai memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dasar yang diperoleh dari gabungan nilai ujian semester dan nilai rata-rata rapor pada semester 1,2,3,4 dan 5.
Nilai pada ujian akhir yang diambil dengan pembobotan 60 persen dan 40 persen untuk nilai rata-rata rapor. Kemudian dari pengambungan nilai tersebut maka diambil 40 persen selanjutnya ditambahkan dengan nilai hasil UN sebesar 60 persen. Jadi nilai untuk menentukan kelulusan hasil UN juga diambil dari rata-rata rapor tidak hanya hasil ujian akkhir saja.
Rp 500 Ribu Setiap Nilai UN Angka 10
Tahun ini SMPN 5 Tanjungpinang benar-benar panen prestasi ujian akhir nasional (UAN). Bagaimana tidak, setelah siswa sekolah itu Reza Trianto membukukan nilai terbaik se-Kepulauan Riau, sekolah tersebut juga menduduki peringkat pertama UAN di Tanjungpinang.
Selain Reza, dua siswa lainnya juga masuk jajaran 10 besar se-Kepri. Yaitu Steven di urutan tiga dengan nilai 38,20 dan Silvi Eka Putri di urutan ketujuh, dengan nilai 38,00. Tak hanya itu saja, 11 siswa dari sekolah itu berhasil meraih nilai 10 dari total 29 siswa se-Tanjungpinang yang meraih nilai sempurna.
Reza mendapat nilai 10 untuk pelajaran matematika, sedangkan sisanya 10 siswa meraih nilai sempurna pada pelajaran Bahasa Inggris. Irmalinda, Kepala SMPN 5 Tanjungpinang mengaku tidak terlalu surprise dengan prestasi siswanya yang meraih nilai 10.
“Malah kami target yang dapat nilai 10 itu 20 orang,” ujar Irmalinda, Sabtu (4/6). Tak hanya itu saja prestasi sekolah tersebut, SMPN 5 juga meraih peringkat tertinggi di Tanjungpinang. Dengan rata-rata jumlah nilai siswa 32,52.
Disamping itu, delapan siswanya juga masuk jajaran 10 besar di Kota Tanjungpinang. Prestasi tersebut ternyata tak mengagetkan para guru. Karena delapan siswa tersebut adalah tutor sebaya, yang sehari-hari juga turut memberikan materi di depan kelas layaknya guru.
Tutor sebaya ini tidak hanya memiliki kemampuan di atas rata-rata temannya di sekolah, mereka juga mengikuti pelatihan selama dua bulan. “Jadi kami sudah punya program dan jadwal. Misalnya kalau dalam seminggu ada tiga jam pelajaran matematika, satu jam diajarkan oleh tutor sebaya ini,” sebut Irmalinda.
Program tutor sebaya tersebut dipandang lebih efektif, karena siswa tak segan bertanya dengan teman sebaya. Mereka tak ragu bertanya lebih detail lagi. Disamping itu mereka tetap bisa saling berkirim pesan singkat, bila ada pertanyaan yang tak dimengerti.
Waktu juga lebih efektif. Karena disaat istirahat, siswa bisa saling bertanya. Begitu juga disaat guru sedang ada kesibukan lain, tutor sebaya bisa mengambil peran menjadi guru di depan kelas. “Kami juga memberikan uang lelah, lumayan untuk tambah uang jajan. Mereka dikasih Rp 30 ribu untuk satu jam pelajaran,” terang Irmalinda.
Akhirnya, para siswa yang berprestasi dan mendapat nilai 10 tersebut juga akan mendapatkan reward dari sekolah. “Ada juga lah. Mungkin tak sebesar dari wali kota, tapi adalah,” ujar Irmalinda. Sebelumnya Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan sudah berjanji akan memberikan reward bagi siswa yang berprestasi pada UAN kali ini. “Jumlahnya sama kayak tahun lalu, Rp 500 ribu untuk yang dapat nilai 10,” sebut Tatik.
Bali Raih Nilai UN SMP Tertinggi
Provinsi Bali berhasil meraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi tingkat SMP/MTs. Nilai rata-rata UN SMP/MTs Provinsi Bali mencapai 8,11. Sebelumnya, di tingkat SMA/sederajat, SMAN 1 Denpasar, Bali, menduduki posisi keenam nasional dengan nilai rata-rata 9.34.
Posisi kedua diduduki Sumatera Utara dengan nilai rata UN 8,04 dan ketiga adalah Jawa Timur dengan nilai rata-rata 7,86. Sementara dengan nilai rata-rata 6,71, Provinsi Kalimantan Barat menempati posisi sebagai daerah dengan nilai rata-rata UN terendah.
SMP Terbuka dan PGRI 100 Persen Tak Lulus
Dalam pengumuman kelulusan Ujian Nasional 2011 tingkat SMP, terdapat dua SMP di Jawa Timur yang siswanya tidak lulus 100 persen karena jumlah siswa di sekolah itu hanya enam orang dan sembilan orang.
Kedua sekolah yang tidak lulus 100 persen adalah SMP Terbuka Sumenep yang siswanya hanya enam orang dan SMP PGRI Kedawen, Bojonegoro, yang siswanya hanya sembilan orang. Demikian seperti diterangkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun di Surabaya, Kamis (2/6/2011).
Jabar Peringkat Pertama Kelulusan SMP/MT
Provinsi Jawa Barat berada di peringkat pertama nasional dalam hal persentase kelulusan siswa dalam ujian nasional tingkat SMP/MTs 2011 ini. Pengumuman kelulusan disampaikan lewat surat ke alamat rumah siswa pada hari ini.
Ada kenaikan persentase kelulusan siswa SMP/MTs pada ujian nasional tahun ini dibandingkan tahun lalu. Saat ini, sebanyak 99,96 persen, atau 651.245 siswa lulus ujian. Tahun lalu, tingkat kelulusannya 99,95 persen.
Jumlah peserta ujian nasional tingkat SMP/MTs di Jawa Barat pada tahun ini adalah 651.534 peserta. Sebanyak 289 siswa di antaranya tidak lulus. Sedangkan tahun lalu, jumlah pesertanya 636.521 siswa, 350 di antaranya gagal.
Selain ada peningkatan jumlah kelulusan siswa, nilai rata-rata ujian pada tahun ini juga naik 0,47. Tahun lalu, nilai rata-rata ujian nasional adalah 29,34, sedangkan tahun ini menjadi 29,81.
Peserta UN bisa dinyatakan lulus, apabila nilai memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dasar yang diperoleh dari gabungan nilai ujian semester dan nilai rata-rata rapor pada semester 1,2,3,4 dan 5.
Nilai pada ujian akhir yang diambil dengan pembobotan 60 persen dan 40 persen untuk nilai rata-rata rapor. Kemudian dari pengambungan nilai tersebut maka diambil 40 persen selanjutnya ditambahkan dengan nilai hasil UN sebesar 60 persen. Jadi nilai untuk menentukan kelulusan hasil UN juga diambil dari rata-rata rapor tidak hanya hasil ujian akkhir saja.
Rp 500 Ribu Setiap Nilai UN Angka 10
Tahun ini SMPN 5 Tanjungpinang benar-benar panen prestasi ujian akhir nasional (UAN). Bagaimana tidak, setelah siswa sekolah itu Reza Trianto membukukan nilai terbaik se-Kepulauan Riau, sekolah tersebut juga menduduki peringkat pertama UAN di Tanjungpinang.
Selain Reza, dua siswa lainnya juga masuk jajaran 10 besar se-Kepri. Yaitu Steven di urutan tiga dengan nilai 38,20 dan Silvi Eka Putri di urutan ketujuh, dengan nilai 38,00. Tak hanya itu saja, 11 siswa dari sekolah itu berhasil meraih nilai 10 dari total 29 siswa se-Tanjungpinang yang meraih nilai sempurna.
Reza mendapat nilai 10 untuk pelajaran matematika, sedangkan sisanya 10 siswa meraih nilai sempurna pada pelajaran Bahasa Inggris. Irmalinda, Kepala SMPN 5 Tanjungpinang mengaku tidak terlalu surprise dengan prestasi siswanya yang meraih nilai 10.
“Malah kami target yang dapat nilai 10 itu 20 orang,” ujar Irmalinda, Sabtu (4/6). Tak hanya itu saja prestasi sekolah tersebut, SMPN 5 juga meraih peringkat tertinggi di Tanjungpinang. Dengan rata-rata jumlah nilai siswa 32,52.
Disamping itu, delapan siswanya juga masuk jajaran 10 besar di Kota Tanjungpinang. Prestasi tersebut ternyata tak mengagetkan para guru. Karena delapan siswa tersebut adalah tutor sebaya, yang sehari-hari juga turut memberikan materi di depan kelas layaknya guru.
Tutor sebaya ini tidak hanya memiliki kemampuan di atas rata-rata temannya di sekolah, mereka juga mengikuti pelatihan selama dua bulan. “Jadi kami sudah punya program dan jadwal. Misalnya kalau dalam seminggu ada tiga jam pelajaran matematika, satu jam diajarkan oleh tutor sebaya ini,” sebut Irmalinda.
Program tutor sebaya tersebut dipandang lebih efektif, karena siswa tak segan bertanya dengan teman sebaya. Mereka tak ragu bertanya lebih detail lagi. Disamping itu mereka tetap bisa saling berkirim pesan singkat, bila ada pertanyaan yang tak dimengerti.
Waktu juga lebih efektif. Karena disaat istirahat, siswa bisa saling bertanya. Begitu juga disaat guru sedang ada kesibukan lain, tutor sebaya bisa mengambil peran menjadi guru di depan kelas. “Kami juga memberikan uang lelah, lumayan untuk tambah uang jajan. Mereka dikasih Rp 30 ribu untuk satu jam pelajaran,” terang Irmalinda.
Akhirnya, para siswa yang berprestasi dan mendapat nilai 10 tersebut juga akan mendapatkan reward dari sekolah. “Ada juga lah. Mungkin tak sebesar dari wali kota, tapi adalah,” ujar Irmalinda. Sebelumnya Wali Kota Tanjungpinang, Suryatati A Manan sudah berjanji akan memberikan reward bagi siswa yang berprestasi pada UAN kali ini. “Jumlahnya sama kayak tahun lalu, Rp 500 ribu untuk yang dapat nilai 10,” sebut Tatik.
Bali Raih Nilai UN SMP Tertinggi
Provinsi Bali berhasil meraih nilai ujian nasional (UN) tertinggi tingkat SMP/MTs. Nilai rata-rata UN SMP/MTs Provinsi Bali mencapai 8,11. Sebelumnya, di tingkat SMA/sederajat, SMAN 1 Denpasar, Bali, menduduki posisi keenam nasional dengan nilai rata-rata 9.34.
Posisi kedua diduduki Sumatera Utara dengan nilai rata UN 8,04 dan ketiga adalah Jawa Timur dengan nilai rata-rata 7,86. Sementara dengan nilai rata-rata 6,71, Provinsi Kalimantan Barat menempati posisi sebagai daerah dengan nilai rata-rata UN terendah.
SMP Terbuka dan PGRI 100 Persen Tak Lulus
Dalam pengumuman kelulusan Ujian Nasional 2011 tingkat SMP, terdapat dua SMP di Jawa Timur yang siswanya tidak lulus 100 persen karena jumlah siswa di sekolah itu hanya enam orang dan sembilan orang.
Kedua sekolah yang tidak lulus 100 persen adalah SMP Terbuka Sumenep yang siswanya hanya enam orang dan SMP PGRI Kedawen, Bojonegoro, yang siswanya hanya sembilan orang. Demikian seperti diterangkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur M Harun di Surabaya, Kamis (2/6/2011).
Jabar Peringkat Pertama Kelulusan SMP/MT
Provinsi Jawa Barat berada di peringkat pertama nasional dalam hal persentase kelulusan siswa dalam ujian nasional tingkat SMP/MTs 2011 ini. Pengumuman kelulusan disampaikan lewat surat ke alamat rumah siswa pada hari ini.
Ada kenaikan persentase kelulusan siswa SMP/MTs pada ujian nasional tahun ini dibandingkan tahun lalu. Saat ini, sebanyak 99,96 persen, atau 651.245 siswa lulus ujian. Tahun lalu, tingkat kelulusannya 99,95 persen.
Jumlah peserta ujian nasional tingkat SMP/MTs di Jawa Barat pada tahun ini adalah 651.534 peserta. Sebanyak 289 siswa di antaranya tidak lulus. Sedangkan tahun lalu, jumlah pesertanya 636.521 siswa, 350 di antaranya gagal.
Selain ada peningkatan jumlah kelulusan siswa, nilai rata-rata ujian pada tahun ini juga naik 0,47. Tahun lalu, nilai rata-rata ujian nasional adalah 29,34, sedangkan tahun ini menjadi 29,81.
0 comments
Post a Comment