Sebanyak 22.242 siswa menengah tingkat atas di Provinsi Jawa Tengah tidak lulus ujian nasional atau UN 2008. Jumlah tersebut setara dengan 8,07 persen dari keseluruhan peserta UN SMA/MA/SMK di Jateng sebanyak 275.618 siswa. Persentase kelulusan UN untuk siswa SMA sederajat Jateng tahun ini lebih rendah dibandingkan UN tahun 2007.
Angka kelulusan UN SMA sederajat tahun 2008 sebesar 91,93 persen. Tahun 2007, persentase kelulusan mencapai 92,29 persen. Kasubdin Perencanaan dan Pengembangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Satoto Rahardjo di Kota Semarang, Jumat (13/6), mengatakan, kendati angka kelulusan menurun, kualitas kelulusan tahun ini dinilai lebih baik.
Harus diingat bahwa standar kelulusan tahun ini dinaikkan satu poin dari 4,25 pada tahun lalu menjadi 5,25. "Selain itu, tahun 2007 kemarin, mata pelajaran yang diujikan hanya empat, sedangkan tahun ini ada enam mata pelajaran yang diujikan. Beban siswa jauh lebih berat," ungkap Satoto.
Jika dirinci berdasarkan jurusan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Jateng, tingkat kelulusan siswa SMA jurusan bahasa adalah yang paling tinggi. Dari 3.123 siswa jurusan bahasa, 96,19 persen di antaranya berhasil lulus, sedangkan yang tidak lulus hanya 3,81 persen. Untuk jurusan IPA, dari sebanyak 53.303 siswa, 50.440 siswa berhasil lulus. Jumlah siswa yang tidak lulus untuk jurusan IPA sebanyak 2.863 siswa. Tingkat kelulusan jurusan IPS merupakan yang terendah. Dari 71.279 siswa yang mengikuti UN, 91 persen di antaranya atau sebanyak 64.863 siswa dinyatakan lulus.
Untuk Madrasah Aliyah (MA), dari 9.171 siswa jurusan IPA, sebanyak 93,18 persen atau 8.545 siswa dinyatakan lulus. Jurusan IPS, dari 22.836 siswa yang mengikuti UN, 87,27 persen atau sekitar 19.928 siswa berhasil lulus. Dari 1.287 siswa MA jurusan bahasa , persentase kelulusan mencapai 95,73 persen atau sekitar 1.232 siswa. Dari 126.148 siswa SMK yang mengikuti UN, sebanyak 8,78 persen di antaranya atau 11.075 siswa dinyatakan tidak lulus.
Satoto menjelaskan, walaupun standar nilai kelulusan UN tahun 2008 dinaikkan, nilai rata-rata siswa SMA sederajat di Jateng cukup memuaskan. "Tidak ada nilai mati pada semua rata-rata nilai pelajaran," jelasnya.
Untuk siswa SMA jurusan IPA, nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia (7,94), Bahasa Inggris (7,20), Matematika (7,13), Fisika (7,15), Kimia (7,05), dan Biologi (7,16). Nilai rata-rata siswa jurusan IPS; Bahasa Indonesia (7,33), Bahasa Inggris (6,64), Matematika (6,56), Ekonomi (7,71), Sosiologi (7,35), dan Geografi (6,14).
Menurut Satoto, dari hasil nilai UN tersebut ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai sempurna (10), antara lain untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, dan Sosiologi. Ia menambahkan, pengumuman hasil UN tingkat SMA/MA/SMK di Jawa Tengah akan dilaksanakan Sabtu (14/6) ini. Mengenai cara penyampaian pengumuman kelulusan bisa disampaikan dengan ditempel di sekolah masing-masing atau dikirim lewat jasa kantor pos.
Untuk menghindari konvoi yang biasa dilakukan siswa SMA seusai pengumuman kelulusan, Dinas Pendidikan Kota Semarang telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. "Saya menghimbau supaya para siswa tidak berlebihan dalam merayakan kelulusan. Jika melanggar hukum, kepolisian tentu akan menindak," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Sri Santoso.
Dinas Pendidikan Lampung memastikan, angka kelulusan siswa SMA/MA/SMK di Lampung untuk ujian nasional 2008 turun 1,052 persen, dari 93,429 persen pada 2007 menjadi 92,377 persen pada 2008. Meski menurun, namun secara kualitas lulusan SMA/MA/SMK 2008 lebih baik dari kualitas lulusan 2007.
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Hery Suliyanto, Jumat (13/6) mengatakan, secara kuantitas angka ketidaklulusan bertambah namun secara kualitas lulusan SMA/MA/SMK 2008 jauh lebih baik. Itu karena untuk syarat lulus ujian nasional 2008 lebih berat dari syarat lulus 2007.
Pada ujian nasional 2008, angka kelulusan dinaikkan dari 4 menjadi 5. Sementara nilai terendah minimal 4,25 dari sebelumnya 4 dan jumlah mata pelajaran yang diujikan bertambah dari tiga mata pelajaran menjadi enam mata pelajaran. "Melihat syarat lulus ujian yang cukup berat, Dinas Pendidikan yakin kualitas lulusan tahun ini jauh lebih baik," ujar Hery.
Catatan Dinas Pendidikan Lampung menyebutkan, dari 38.365 peserta ujian nasional tingkat SMA jurusan IPA/IPS/Bahasa 2008, sekitar 2.580 peserta tidak lulus. Dari 8.928 peserta ujian nasional tingkat MA dari jurusan IPA/IPS/Bahasa/Agama, sekitar 1.038 peserta di antaranya tidak lulus. Sedangkan dari 18.702 peserta ujian nasional tingkat SMK, sekitar 1.460 peserta di antaranya tidak lulus.
Dari catatan tersebut, lanjut Hery, total jumlah siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus sebanyak 5.078 siswa atau sekitar 7,623 persen dari total peserta ujian 2008. Sementara pada 2007 jumlah siswa tidak lulus sebanyak 4.206 atau sekitar 6.571 persen dari total peserta ujian nasional 2007.
Dari angka ketidaklulusan 2008, Dinas Pendidikan Lampung mencatat terdapat enam MA swasta di Lampung dengan angka kelulusan nol persen dan satu SMA negeri dengan angka kelulusan nol persen. Dinas Pendidikan belum mengetahui secara persis tindak lanjut yang akan diambil terhadap sekolah dengan kelulusan nol persen tersebut. Peleburan sekolah merupakan wewenang dinas pendidikan kabupaten/kota, bukan lagi provinsi. "Kami belum tahu," lanjut Hery.
Lebih lanjut Hery menjelaskan, untuk siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus ujian nasional 2008, Dinas Pendidikan Lampung menghimbau setiap siswa untuk segera mendaftarkan diri ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau sanggar belajar atau pusat kegiatan masyarakat untuk bisa mengikuti kegiatan paket C.araan," ujar Hery.
Angka kelulusan UN SMA sederajat tahun 2008 sebesar 91,93 persen. Tahun 2007, persentase kelulusan mencapai 92,29 persen. Kasubdin Perencanaan dan Pengembangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Satoto Rahardjo di Kota Semarang, Jumat (13/6), mengatakan, kendati angka kelulusan menurun, kualitas kelulusan tahun ini dinilai lebih baik.
Harus diingat bahwa standar kelulusan tahun ini dinaikkan satu poin dari 4,25 pada tahun lalu menjadi 5,25. "Selain itu, tahun 2007 kemarin, mata pelajaran yang diujikan hanya empat, sedangkan tahun ini ada enam mata pelajaran yang diujikan. Beban siswa jauh lebih berat," ungkap Satoto.
Jika dirinci berdasarkan jurusan, berdasarkan data Dinas Pendidikan Jateng, tingkat kelulusan siswa SMA jurusan bahasa adalah yang paling tinggi. Dari 3.123 siswa jurusan bahasa, 96,19 persen di antaranya berhasil lulus, sedangkan yang tidak lulus hanya 3,81 persen. Untuk jurusan IPA, dari sebanyak 53.303 siswa, 50.440 siswa berhasil lulus. Jumlah siswa yang tidak lulus untuk jurusan IPA sebanyak 2.863 siswa. Tingkat kelulusan jurusan IPS merupakan yang terendah. Dari 71.279 siswa yang mengikuti UN, 91 persen di antaranya atau sebanyak 64.863 siswa dinyatakan lulus.
Untuk Madrasah Aliyah (MA), dari 9.171 siswa jurusan IPA, sebanyak 93,18 persen atau 8.545 siswa dinyatakan lulus. Jurusan IPS, dari 22.836 siswa yang mengikuti UN, 87,27 persen atau sekitar 19.928 siswa berhasil lulus. Dari 1.287 siswa MA jurusan bahasa , persentase kelulusan mencapai 95,73 persen atau sekitar 1.232 siswa. Dari 126.148 siswa SMK yang mengikuti UN, sebanyak 8,78 persen di antaranya atau 11.075 siswa dinyatakan tidak lulus.
Satoto menjelaskan, walaupun standar nilai kelulusan UN tahun 2008 dinaikkan, nilai rata-rata siswa SMA sederajat di Jateng cukup memuaskan. "Tidak ada nilai mati pada semua rata-rata nilai pelajaran," jelasnya.
Untuk siswa SMA jurusan IPA, nilai rata-rata pelajaran Bahasa Indonesia (7,94), Bahasa Inggris (7,20), Matematika (7,13), Fisika (7,15), Kimia (7,05), dan Biologi (7,16). Nilai rata-rata siswa jurusan IPS; Bahasa Indonesia (7,33), Bahasa Inggris (6,64), Matematika (6,56), Ekonomi (7,71), Sosiologi (7,35), dan Geografi (6,14).
Menurut Satoto, dari hasil nilai UN tersebut ada beberapa siswa yang mendapatkan nilai sempurna (10), antara lain untuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, dan Sosiologi. Ia menambahkan, pengumuman hasil UN tingkat SMA/MA/SMK di Jawa Tengah akan dilaksanakan Sabtu (14/6) ini. Mengenai cara penyampaian pengumuman kelulusan bisa disampaikan dengan ditempel di sekolah masing-masing atau dikirim lewat jasa kantor pos.
Untuk menghindari konvoi yang biasa dilakukan siswa SMA seusai pengumuman kelulusan, Dinas Pendidikan Kota Semarang telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian. "Saya menghimbau supaya para siswa tidak berlebihan dalam merayakan kelulusan. Jika melanggar hukum, kepolisian tentu akan menindak," ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Sri Santoso.
Download Soal UN SMA/MA Tahun 2008
- Soal Bahasa Indonesia
- Soal Bahasa Inggris
- Soal Matematika
- Soal Fisika
- Soal Kimia
- Soal Biologi
- Soal Sosiologi
- Soal Ekonomi
- Soal Geografi
Dinas Pendidikan Lampung memastikan, angka kelulusan siswa SMA/MA/SMK di Lampung untuk ujian nasional 2008 turun 1,052 persen, dari 93,429 persen pada 2007 menjadi 92,377 persen pada 2008. Meski menurun, namun secara kualitas lulusan SMA/MA/SMK 2008 lebih baik dari kualitas lulusan 2007.
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Hery Suliyanto, Jumat (13/6) mengatakan, secara kuantitas angka ketidaklulusan bertambah namun secara kualitas lulusan SMA/MA/SMK 2008 jauh lebih baik. Itu karena untuk syarat lulus ujian nasional 2008 lebih berat dari syarat lulus 2007.
Pada ujian nasional 2008, angka kelulusan dinaikkan dari 4 menjadi 5. Sementara nilai terendah minimal 4,25 dari sebelumnya 4 dan jumlah mata pelajaran yang diujikan bertambah dari tiga mata pelajaran menjadi enam mata pelajaran. "Melihat syarat lulus ujian yang cukup berat, Dinas Pendidikan yakin kualitas lulusan tahun ini jauh lebih baik," ujar Hery.
Catatan Dinas Pendidikan Lampung menyebutkan, dari 38.365 peserta ujian nasional tingkat SMA jurusan IPA/IPS/Bahasa 2008, sekitar 2.580 peserta tidak lulus. Dari 8.928 peserta ujian nasional tingkat MA dari jurusan IPA/IPS/Bahasa/Agama, sekitar 1.038 peserta di antaranya tidak lulus. Sedangkan dari 18.702 peserta ujian nasional tingkat SMK, sekitar 1.460 peserta di antaranya tidak lulus.
Dari catatan tersebut, lanjut Hery, total jumlah siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus sebanyak 5.078 siswa atau sekitar 7,623 persen dari total peserta ujian 2008. Sementara pada 2007 jumlah siswa tidak lulus sebanyak 4.206 atau sekitar 6.571 persen dari total peserta ujian nasional 2007.
Dari angka ketidaklulusan 2008, Dinas Pendidikan Lampung mencatat terdapat enam MA swasta di Lampung dengan angka kelulusan nol persen dan satu SMA negeri dengan angka kelulusan nol persen. Dinas Pendidikan belum mengetahui secara persis tindak lanjut yang akan diambil terhadap sekolah dengan kelulusan nol persen tersebut. Peleburan sekolah merupakan wewenang dinas pendidikan kabupaten/kota, bukan lagi provinsi. "Kami belum tahu," lanjut Hery.
Lebih lanjut Hery menjelaskan, untuk siswa SMA/MA/SMK yang tidak lulus ujian nasional 2008, Dinas Pendidikan Lampung menghimbau setiap siswa untuk segera mendaftarkan diri ke dinas pendidikan kabupaten/kota atau sanggar belajar atau pusat kegiatan masyarakat untuk bisa mengikuti kegiatan paket C.araan," ujar Hery.
0 comments
Post a Comment