| 0 comments ]

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta akan memberlakukan peraturan khusus tentang kegiatan belajar mengajar selama Ramadhan, yakni pengurangan selama 10 menit untuk setiap jam pelajaran.

"Pengurangan jam pelajaran tersebut berlaku untuk semua jenjang sekolah, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas," kata Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Budi Ashrori, di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pengurangan jam pelajaran tersebut telah diatur melalui Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor 451/Sekret/2884 yang telah dikirim ke seluruh sekolah dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat.

Ia mencontohkan satu jam pelajaran untuk tingkat SD biasanya berlangsung selama 35 menit, namun selama bulan puasa hanya akan berlangsung selama 25 menit, begitu pula untuk tingkat SMP akan berlangsung 30 menit, dan untuk SMA berlangsung selama 35 menit.

Keputusan pengurangan jam pelajaran itu, kata dia diharapkan dapat memberikan situasi yang kondusif bagi siswa dalam menjalankan ibadah puasa, selain untuk mendukung agar ibadah puasa mereka tetap berjalan dengan baik.

Selain melakukan pengurangan jam pelajaran selama bulan puasa, Dinas Pendidikan juga meminta sekolah untuk meningkatkan kegiatan keagamaan, seperti mengadakan pesantren kilat, pengumpulan zakat atau kegiatan lainnya.

"Sedangkan bagi sekolah milik yayasan non Islam, diminta untuk menghormati pelaksanaan ibadah umat muslim dan menjaga agar tetap kondusif," katanya.

Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta juga mengatur waktu libur Ramadhan dan hari raya, yaitu libur awal Ramadhan pada 30 Juli hingga 2 Agustus, libur akhir Ramadhan pada 23-29 Agustus, sedangkan libur Lebaran pada 1-7 September 2011.

Sejumlah upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan ibadah puasa adalah dengan mengeluarkan aturan mengenai larangan buka bagi empat jenis tempat hiburan malam, yaitu diskotek, karaoke dengan ruangan VIP, pijat shiatsu dan juga permainan ketangkasan.

Pemerintah juga mengatur jam buka tempat hiburan lain seperti kafe dan karaoke yang boleh beroperasi setelah pukul 22.00 WIB.

Pemerintah belum menetapkan awal Ramadhan, namun salah satu organisasi Islam yaitu Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan pada 1 Agustus, dan 1 Syawal jatuh pada 30 Agustus 2011.

Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PAN dan RB) mewanti-wanti PNS tidak boleh meremehkan pekerjaan selama beribadah puasa Ramadhan. Selama satu bulan, jam pelayanan masyarakat tidak boleh dipangkas atau disunat. Pelayanan dalam sepekan tetap 37,5 jam.


Sekretaris KemenPAN dan RB Tasdik Kinanto menuturkan, ketentuan jam kerja PNS dalam melayani masyarakat tersebut sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Displin PNS. Tasdik menegaskan, menjalankan ibadah puasa selama Ramadhan tidak lantas menjadi alasan mengurangi jam pelayanan masyarakat tersebut.

Libur Ramadhan di Banjarmasin Cuma Dua Pekan

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin kemarin menetapkan masa libur Ramadhan 1432. Selain murid TK dan SD kelas 13 yang diliburkan satu bulan penuh, 31 Juli-4 September 2011, siswa SD kelas 4-6, SMP, SMA dan SMK hanya mendapat jatah dua pekan liburan. Yakni mulai 31 Juli-14 Agustus.

"Untuk SD kelas 4-6 masuk kembali pada 15-17 Agustus. Sedangkan siswa SMP, SMA dan SMK masuk pada 15-20 Agustus," sebut Syarwani, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kota Banjarmasin.

Dikatakannya, masa belajar selama bulan puasa diisi dengan kegiatan pesantren Ramadhan.
Secara terpisah, satu siswi SMA PGRI 6, Nita, mengaku antara gembira dan tidak menyambut libur Ramadhan kali ini. Baginya dan keluarga, libur Ramadhan memang diperlukan untuk lebih khusyuk dalam beribadah.

Namun, jika libur yang ditetapkan terlalu lama, Nita mengaku takut bosan di rumah. Jika ada kegiatan di sekolah, katanya malah membuat ibadah puasanya jadi tak terasa. "Kan kalau sama-sama teman, puasa jadi tidak terasa," katanya, kemarin.

Siswi SMPN 3, Putri, mengaku bakal menghabiskan liburan di rumah. Libur panjang yang ada, bakal dimanfaatkannya untuk belajar lebih mengenai bulan suci. Kegiatan bersama keluarga bakal jadi pengisi Ramadhan. "Tiap hari salat berjemaah dan mengaji bersama," katanya.

Sementara itu, guru SMKN 4, Masni, mengatakan, menjelang libur Ramadhan dia mempersiapkan untuk memberikan pembekalan kepada siswanya.

Copyright@www.enersi.com All rights reserved, written by Drs. Asep Dewan, SH

0 comments

Post a Comment